Bunda perlu memahami bagaimana mendidik anak dengan pendekatan yang lembut agar Si Kecil dapat belajar bagaimana berperilaku dengan baik terhadap orang lain.
Mendidik anak tanpa menggunakan kekerasan adalah tantangan yang memerlukan kesabaran ekstra. Meskipun mereka masih kecil, anak-anak sering terlibat dalam konflik dengan teman atau saudara mereka, seringkali karena masalah kecil yang bisa menjadi pemicu pertengkaran. Namun, penting untuk menghindari kekerasan dalam penyelesaian konflik ini.
Ketika Si Kecil sedang emosi, mereka mungkin merasa frustasi dan bereaksi dengan cara yang kurang baik, seperti memukul atau melempar barang pada lawan mereka. Penting untuk menghindari kebiasaan ini sejak dini.
Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menggunakan metode mendidik tanpa kekerasan. Bagaimana caranya?
Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, cara mendidik anak kekerasan dapat memberikan dampak positif pada kehidupan Si Kecil.
Dalam konteks ini, metode pendidikan tanpa kekerasan mencakup menghindari tindakan yang tidak menyenangkan seperti hukuman fisik, berteriak, atau merendahkan martabat anak.
Sebagai orang tua, sangat penting untuk menerapkan pola asuh yang positif dan menghindari segala bentuk hukuman fisik serta kekerasan verbal terhadap anak.
Awali upaya mendidik anak dengan pendekatan lembut, sehingga Si Kecil tidak merasa perlu menggunakan kekerasan ketika terlibat dalam pertengkaran dengan teman-temannya.
Terapkan beberapa langkah mudah berikut ini untuk mendidik anak tanpa menggunakan kekerasan:
1. Memberikan Teladan Positif
Langkah pertama dalam mendidik anak tanpa kekerasan adalah menjadi teladan yang baik.
Peran sebagai seorang ibu sangat penting, karena Bunda adalah figur yang paling dekat bagi mereka untuk ditiru.
Dengan memberikan contoh positif dalam segala hal, terutama saat menghadapi masalah, Si Kecil akan mengikuti jejak tersebut.
Ketika anak melakukan kesalahan, hindarilah mendidik mereka dengan menggunakan kekerasan, karena perilaku tersebut dapat diulang pada orang lain.
Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat berpengaruh pada perilaku mereka saat dewasa.
2. Membentuk Karakter Positif Anak
Membentuk karakter positif pada Si Kecil sejak dini merupakan langkah penting dalam mendidik anak tanpa kekerasan.
Bunda perlu mengenalkan konsep mengalah dalam menghadapi permasalahan dan mengajarkan cara menyampaikan pendapat dengan sopan serta mengembangkan berbagai karakter positif lainnya.
Meskipun tidaklah mudah, namun hal ini bukan berarti tidak bisa diajarkan hingga Si Kecil memahaminya.
Dengan demikian, ketika terlibat dalam pertengkaran dengan teman, anak dapat menyelesaikannya dengan damai.
3. Menanamkan Kebiasaan Meminta Maaf
Salah satu langkah dalam mendidik anak tanpa kekerasan adalah dengan mengajarkan kebiasaan meminta maaf.
Ketika Si Kecil terlibat dalam konflik dengan temannya, meskipun mungkin tidak sepenuhnya bersalah, ajarkan pada mereka pentingnya meminta maaf dan memberi maaf lebih dahulu.
Hal ini merupakan saran dalam mendidik anak tanpa kekerasan.
Jelaskan bahwa meminta maaf tidak berarti mereka kalah, melainkan menunjukkan kedewasaan.
Kemampuan untuk meminta maaf adalah tanda kepribadian yang besar. Dengan demikian, mereka akan lebih cenderung meminta maaf secara sukarela dan menghindari konflik sebelum itu terjadi.
Ini mencerminkan prinsip mendidik anak tanpa kekerasan.
4. Mengajarkan Si Kecil untuk Menenangkan Diri
Memberikan pengajaran pada anak tentang cara menenangkan diri dapat menjadi metode efektif dalam mendidik tanpa kekerasan.
Ketika Bunda menemukan Si Kecil terlibat dalam pertengkaran dengan temannya, peran Bunda sebagai penengah dapat sangat membantu.
Langkah penting dalam mengatasi situasi tersebut adalah mengajak mereka untuk meredakan emosi.
Salah satu tip yang dapat Bunda terapkan adalah mengajak Si Kecil untuk berjalan-jalan sambil menghitung hingga seratus atau mendorong mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan menuliskannya di selembar kertas.
Hal ini dikarenakan menyelesaikan masalah menjadi sulit dilakukan ketika seseorang dalam keadaan marah dan emosional.
Setelah Si Kecil berhasil mengendalikan diri dan ketenangan kembali, Bunda dapat membantu mereka dalam menyelesaikan akar permasalahan yang mungkin muncul.
5. Memberikan Penghargaan untuk Perilaku Positif Anak
Langkah lain dalam mendidik anak tanpa kekerasan adalah memberikan penghargaan ketika Si Kecil berperilaku baik.
Daripada menggunakan kekerasan sebagai bentuk hukuman terhadap perilaku yang salah, berikan penghargaan saat mereka menunjukkan perilaku positif.
Contohnya, jika Si Kecil berhasil menjaga kerukunan dengan saudara-saudaranya, terapkan sistem penghargaan dan berikan hadiah sebagai motivasi agar mereka terus berinteraksi dengan baik.
Memberikan penghargaan untuk perilaku yang positif dapat secara perlahan mengubah perilaku negatif Si Kecil.
Sistem hadiah membantu anak-anak fokus pada tindakan yang dihargai, sehingga mereka lebih cenderung menghindari perilaku negatif seperti pertengkaran dan konflik.
Mendidik anak tanpa kekerasan memang mungkin dilakukan dengan pendekatan yang positif dan penuh dukungan.
6. Memberlakukan Konsekuensi untuk Mendidik Anak Tanpa Kekerasan
Saat Si Kecil terlibat dalam masalah, termasuk bertengkar atau bahkan melakukan kekerasan terhadap teman atau saudaranya, penting untuk menuntut tanggung jawab atas tindakan mereka.
Bunda dapat melakukan pendekatan mendidik anak tanpa kekerasan.
Bunda perlu menjelaskan pada mereka bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan hal tersebut menjadi pembelajaran berharga sepanjang hidup.
Penting untuk dicatat bahwa konsekuensi bukan berarti memberikan hukuman fisik atau kekerasan terhadap anak.
Sebaliknya, konsekuensi adalah respons terhadap perilaku yang tidak pantas atau salah.
Bunda dapat menerapkannya dengan mencabut hak istimewa anak untuk jangka waktu tertentu, sehingga Si Kecil dapat menyadari kesalahannya dan belajar dari pengalaman tersebut.